Mengapresiasi Unsur Dan Pesan Sopan Santun Teater Tradisional Mancanegara (Asia)
Sebelumnya kita telah mempelajari bahwa, seni teater terdiri atas aneka macam negara, sehingga terlihat terang keunikan dan unsur estetis teater tersebut. Keunikan atau kekhasan tersebut sanggup terlihat dari aneka macam aspek pertunjukannya, menyerupai kostum, panggung, jalinan lakon, setting, dan sebagainya.
Tidak hanya keunikan dan unsur estetisnya saja, kau juga sanggup mengapresiasi seni teater mancanegara, khususnya Asia, dari nilai-nilai moralitas yang disampaikannya. Nilai moralitas tersebut sanggup kita ambil hikmahnya untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya keunikan dan unsur estetisnya saja, kau juga sanggup mengapresiasi seni teater mancanegara, khususnya Asia, dari nilai-nilai moralitas yang disampaikannya. Nilai moralitas tersebut sanggup kita ambil hikmahnya untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
1. Penilaian terhadap Unsur Estetis Seni Teater Asia
Tentunya kau sudah mengetahui aneka macam keunikan dan unsur estetika yang ada dalam teater Nusantara, bukan? Unsur estetis tersebut sanggup dilihat dari tata gerak, tata busana, tata musik, penyajian, dan sebagainya. Keunikan dan unsur estetis yang muncul dalam teater mancanegara merupakan suatu keindahan (nilai estetika) tersendiri dalam menikmati sebuah pertunjukan.
Misalnya, aneka macam busana yang dipakai dalam pertunjukan teater Jepang. Busana yang dipakai mencerminkan sikap dan budaya masyarakat Jepang pada umumnya. Dipadukan dengan keunikan dan keindahan tata gerak yang khas dan tata musik sehingga menghasilkan sebuah pertunjukan yang sanggup membawa jauh penonton mencicipi tinggal di Jepang. Jika hal tersebut menjadi kesatuan yang utuh, pasti penonton akan merasa puas dengan seni pertunjukan teater tersebut.
2. Nilai-Nilai Moralitas dalam Seni Teater Asia
Seni teater merupakan refleksi kehidupan insan dengan konfliknya yang disuguhkan kepada penonton untuk diambil nilai-nilai positifnya. Teater juga sanggup diartikan sebagai aktivitas atau proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bentuk perwujudan oleh peran, menciptakan sebuah naskah atau pilihan kisah hidup keseharian menjadi pertunjukan yang disaksikan oleh penonton.
Pementasan teater merupakan bentuk imitasi dari kisah yang bahu-membahu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Peran yang dipentaskan pemain drama merupakan interpretasi kejadian yang bahu-membahu terjadi di masyarakat.
Dari klarifikasi di atas sangat terang bahwa akan ada sebuah pesan yang akan disampaikan dalam seni teater Asia. Sebagai bab dari produk seni, pertunjukan teater pasti menunjukkan nilai-nilai moralitas sebagai cerminan bagi kehidupan manusia. Pesan tersebut akan terlihat dalam pemeran tokoh, jalinan cerita, dialog, kostum, ataupun rangkaian dari semua aspek tersebut.
Nilai-nilai moralitas dalam seni teater biasanya bekerjasama dengan akal pekerti, etika, dan susila. Setiap karya seni pasti mengandung nilai-nilai moralitas yang sanggup merubah sikap dari sikap penontonnya.
Jika nilai moralnya tinggi, hal itu sanggup membentuk sikap penonton yang baik dan positif. Begitupun sebaliknya, kalau nilai moralitas yang terdapat dalam seni teater rendah bahkan buruk, hal itu sanggup membentuk sikap yang kurang baik bagi setiap insan yang menonton pertunjukan tersebut.