Konferensi Inter-Indonesia Dan Meja Bulat (Kmb)
Halo teman-teman kali ini saya akan menjelaskan tentang Konferensi Inter-Indonesia dan Meja Bundar (KMB) secara lengkap dan tepat, agar pembahasan ini sanggup membantu teman-teman sebagai materi untuk pembelajaran. Yuk Langsung saja simak dibawah ini.
Nah itu lah pembahasan ihwal sejarah Konferensi Inter-Indonesia dan Konferensi Bundar (KMB), agar pembahasan ini sanggup menambah wawasan dan membantu teman-teman untuk memudahkan pembelajaran.
Konferensi Inter-Indonesia
Untuk menghadapi KMB, pemerintah RI perlu mengadakan persiapan-persiapan antara lain dengan mengadakan konferensi bersama dengan BFO untuk menyatukan pandangan dan pendapat dalam menghadapi persidangan di KMB kelak.
Konferensi Inter-Indonesia kesudahannya sanggup diwujudkan dan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama, dilaksanakan di Yogyakarta tanggal 19 - 22 Juli 1949, dengan mengambil keputusan penting antara lain.
- Pembentukan Negara Indonesia Serikat dengan nama RIS.
- Pembentukan Uni Indonesia-Belanda.
- APRIS yaitu Angkatan Perang Nasional.
Tahap kedua, sidang antara RI-BFO dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 30 Juli - 2 Agustus 1949. Persetujuan yang diambil antara lain bendera RIS yaitu Sang Merah Putih, lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya, dan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.
Konferensi Meja Bundar (KMB)
KMB diselenggarakan di Den Haag dari tanggal 23 Agustus hingga dengan 2 November 1949. Delegasi Indonesia diwakili oleh Moh. Hatta, sedangkan BFO diwakili oleh Sultan Hamid II. Hasil-hasil keputusan KMB sebagai berikut.
- Belanda mengakui keberadaan negara RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
- Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun lalu sesudah ratifikasi kedaulatan.
- Corak pemerintahan RIS akan diatur dengan konstitusi yang dibuat oleh para delegasi RI dan BFO selama KMB berlangsung.
- Akan dibuat Uni Indonesia-Belanda.
- RIS harus membayar utang-utang Hindia Belanda hingga waktu ratifikasi kedaulatan.